5 Mobil Terbang yang Ada di Dunia – Berikut kami sampaikan 5 mobil terbang yang ada dunia. Jika kamu bertanya-tanya, adakah mobil yang bisa terbang? Tentu saja da, pasalnya pengembangan mobil terbang terus digagas sejak 2015.
Upaya tersebut pun akhirnya berbuah manis. Salah satu mobil terbang yang tampaknya semakin dekat untuk memasuki jalur produksi adalah PAL-V Liberty. Di mana mobil ini diketahui sudah mulai melakukan uji jalan. Sebelum mulai mengudara, PAL-V Liberty memang sudah mengproklamirkan sebagai mobil terbang pertama di dunia yang telah mengantongi izin untuk digunakan di jalan raya.
Bak gayung bersambut, mobil terbang ini belakangan sudah mendapatkan izin alias legal untuk digunakan di jalanan Eropa. Jadi jangan heran, suatu saat ketika kalian pelesiran ke Benua Biru akan mendapati mobil ini berkeliaran di jalan raya.
Selain PAL-V Libert, ada pula berbagai mobil terbang lain seperti Ehang 216, Aircar asal Slovakia, Xpeng AeroHT dari Cina yang pernah terbang di Dubai, hingga Terrafugia TF-X. Mau tahu lebih detail soal kendaraan-kendaraan unik ini? Simak bahasan berikut:
1. Mobil Terbang PAL-V Sudah Liberty Lulus Tes
Seperti yang suudah kami bahas di atas terkait mobil terbang PAL-V Liberty, beberapa sumber menyebut mobil ini sudah berhasil lulus tes untuk digunakan dipakai di jalan Eropa yang notabene memiliki peraturan keselamatan berkendara yang ketat.
Bahkan saat ini mobil itu sudah diizinkan untuk digunakan dengan slot bonus new member plat nomor resmi. Hal ini pun menandai bahwa program uji berkendara bagi PAL-V Liberty telah selesai dilakukan.
Proses pengembangannya PAL-V sudah dilakukan sejak tahun 2015 silam. Desain PAL-V Liberty telah melalui sertifikasi penerbangan dengan European Aviation Safety Agency (EASA).
Bukan perkara mudah bagi PAL-V Liberty untuk mendapatkan sertifikasi layak jalan di jalan raya maupun udara. Pasalnya mobil ini harus melalui pengujian penerbangan terakhir hingga 150 jam.
Belum lagi, PAL-V Liberty harus menyelesaikan setidaknya lebih dari 1.200 laporan pengujian. Jika seluruh proses bisa dilalui, baru perusahaan dapat memulai pengiriman ke pelanggan.
2. Ehang Menyerupai Drone
Mobil terbang yang ada di dunia berikutnya adalah Ehang 216. Mobil ini sudah dipasarkan oleh Prestige Aviation di Indonesia sejak 2021 lalu. Ketika terbang, Ehang tampak seperti drone tapi dengan versi lebih besar.
Menurut laporan yang dikeluarkan Prestige, Ehang 216 sudah laku satu unit. Perusahaan pertama yang membeli mobil terbang tersebut adalah Black Stone Cargo Airline (layanan pengiriman barang).
Black Stone Cargo Airline secara resmi sudah memasukkan Ehang 216 ke dalam jajaran maskapainya. Prestige sendiri dilaporkan membuka uji coba taksi terbang Ehang 216 di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2022.
Dengan kehadiran Ehang 216 tersebut, Prestige berharap bisa memenuhi kebutuhan transportasi udara di Indonesia. Itu disampaikan langsung oleh Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim.
Ehang bertenaga listrik. Dalam pengisian dayanya, EHang 216 bisa menggunakan sumber daya listrik sebesar 220V atau 380V yang bisa diisi sampai penuh dalam waktu satu jam.
Dengan satu kali pengisian daya, EHang 216 bisa menjangkau jarak terbang sampai 35 km. Sedangkan kecapatan maksimalnya mampu mencapai 130 km/jam.
3. Aircar
Mobil terbang Aircar justru berdesain seperti pesawat, dengan desain aerodinamis. Aircar sediri dirancang oleh perusahaan teknologi Klein Vision, mobil ini sudah dilakukan uji coba di Nitra ke Bratislava, Slovakia.
Pengujian yang juga mencakup pengujian AirCar dalam melakukan perjalanan darat di jalanan perkotaan itu pun membuat mobil terbang itu berhasil mengantongi sertifikasi penerbangan.
Sertifikasi itu diperoleh setelah AirCar mengantongi jam terbang selama 70 jam. Selain itu, mobil terbang Slovakia ini juga berhasil melakukan 200 lepas landas dan pendaratan dengan mulus.
Jumlah uji terbang itu sendiri dilakukan berdasar pada standar dari European Aviation Safety Agency (EASA). Dengan adanya sertifikat dari Transport Authority of Slovakia, maka mobil terbang dengan mesin BMW 1,6 liter itu bisa melaju pada tahap selanjutnya hingga kemudian nantinya diproduksi secara masal.
4. XPeng AeroHT
Mobil terbang berikutnya asal China yaitu XPeng AeroHT. Mobil ini dirancang oleh Xiaopeng Motors Technology Co Ltd alias Xpeng.
Kali ini sudah masuk generasi ketiga dengan nama X2. Diketahui, Xpeng AeroHT X2 adalah mobil terbang dua kursi yang sudah terelektrifikasi penuh dengan bodi serat karbon yang dirancang untuk terbang pada ketinggian hingga 1.000 m (3.281 kaki), dengan kecepatan hingga 130 km per jam dan dalam kondisi penuh, Xpeng mengklaim mobil terbangnya ini dapat melayang di udara hingga 35 menit.
Dalam sejarahnya, Xpeng telah mengembangkan Vertical Take-off and Landing (eVTOL) dan melakukan lebih dari 15.000 penerbangan berawak dengan aman dengan tujuan menggabungkan teknologi otomotif dan penerbangan untuk mengembangkan kendaraan terbang listrik domestik yang aman dalam skala besar.
Sebagai informasi, eVTOL sebelumnya hadir dengan nama T1 pada 2019, diikuti oleh X1 pada 2020 dan X2 pada 2022 yang disebut sebagai generasi kelima mobil terbang dari perusahaan kendaraan listrik China ini. Sebagai informasi, Xpeng menyebutkan kendaraan listrik terbang ini sudah dapat dipesan pada 2024 dengan perkiraan harga dibawah RMB 1.000.000 atau setara dengan Rp2,4 miliar.
5. Terrafugia TF-X
Mobil terbang berikutnya besutan Amerika Serikat yaitu Terrafugia TF-X. Kecanggihan mobil masa depan diklaim mampu terbang, bahkan beroperasi di tengah cuaca ekstrim seperti badai hujan. Klaim mereka, mobil yang kemampuan melayang di udara ini berfokus pada sektor angkutan super cepat yang mengutamakan keamanan, kesederhanaan, dan kemudahan transportasi pribadi.
Walau demikian, Terrafugia TF-X sampai sekarang masih dalam tahap pengembangan. Dengan kata lain ini adalah mobil konsep yang belum masuk jalur produksi.
Seperti dilansir dari laman resminya, Terrafugia TF-X mampu menempuh jarak hingga 700 km dengan kecepatan jelajah hingga 300 kilometer per jam. Mobil ini dapat secara otomatis menghindari pemakaian lalu lintas udara lain, seperti cuaca buruk, wilayah udara terbatas dan lain-lain.