Transportasi tidak hanya digunakan untuk kala ini tetapi wajib tersedia keberlanjutan di jaman depan, oleh sebab itu pemanfaatan teknologi di sektor transportasi menjadi penunjang terwujudnya pembangunan yang konsisten (sustainable).
Hal berikut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kala menjadi pembicara kunci didalam gates of olympus Webinar “Civil In Action” bertema “Penggunaan Teknologi Transportasi fungsi Menunjang Pembangunan Berkelanjutan terhadap Masa Pandemi yang Cepat, Optimal, dan Efektif” yang diselenggarakan Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu (5/6).
Menhub mengatakan, didalam menopang pembangunan yang berkelanjutan, pembangunan infrastruktur transportasi memegang komitmen konsisten (sustainable), yang salah satunya dijalankan lewat pemanfaatan teknologi.
Menurut Menhub, terhadap hakekatnya, transportasi berbasis teknologi didedikasikan untuk mempermudah mobilitas masyarakat bekerja dan berusaha, pemerataan distribusi barang/jasa, dan juga menaikkan produktivitas rakyat dan energi saing di pasar internasional
“Berdasarkan Sustainable Development Goal (SDG) 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, arah kebijakan tentang mobilitas kita kedepan dirancang bersama rencana Smart City, Green City dan Sustainable City. Kami wajib ikuti instruksi berikut dan menjadikannya sebagai dasar didalam membangun proses transportasi.
Manfaat Teknologi Transportasi Perdagangan
Transportasi tidak hanya digunakan untuk kala ini tetapi wajib tersedia keberlanjutan starlight princess di jaman depan, oleh sebab itu pemanfaatan teknologi di sektor transportasi menjadi penunjang terwujudnya pembangunan yang konsisten (sustainable).
Hal berikut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kala menjadi pembicara kunci didalam Webinar “Civil In Action” bertema “Penggunaan Teknologi Transportasi fungsi Menunjang Pembangunan Berkelanjutan terhadap Masa Pandemi yang Cepat, Optimal, dan Efektif” yang diselenggarakan Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu (5/6).
Menhub mengatakan, didalam menopang pembangunan yang berkelanjutan, pembangunan infrastruktur transportasi memegang komitmen konsisten (sustainable), yang salah satunya dijalankan lewat pemanfaatan teknologi.
Menurut Menhub, terhadap hakekatnya, transportasi berbasis teknologi didedikasikan https://towardsasean2023.com/ untuk mempermudah mobilitas masyarakat bekerja dan berusaha, pemerataan distribusi barang/jasa, dan juga menaikkan produktivitas rakyat dan energi saing di pasar internasional
“Berdasarkan Sustainable Development Goal (SDG) 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, arah kebijakan tentang mobilitas kita kedepan dirancang bersama rencana Smart City, Green City dan Sustainable City. Kami wajib ikuti instruksi berikut dan menjadikannya sebagai dasar didalam membangun proses transportasi,” kata Menhub.
Menhub mengungkapkan, transportasi yang konsisten mencakup segi keselamatan, tarif terjangkau, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, tertib, dan rendah polusi. “Penerapan teknologi didalam transportasi dapat menaikkan keselamatan, mobilitas, mengurangi biaya dan mengurangi kerusakan lingkungan, yang dapat menopang terwujudnya transportasi konsisten tersebut,” ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, penerapan teknologi di sektor transportasi dapat dilakukan, diantaranya lewat : kendaraan otomatis, internet of things, machine learning dan big data.
“Penerapan teknologi berfaedah untuk menganalisis tabiat mobilitas masyarakat. Sehingga dapat digunakan untuk kebijakan mengurangi kemacetan dan emisi bahan bakar, peningkatan akses ke pekerjaan dan layanan, mengurangi biaya transportasi, dan menaikkan aksesibilitas dan mobilitas,” tutur Menhub.
Mc Kinsey Global Institute melaporkan bahwa kendaraan otonom dapat mengurangi emisi karbon dan kemacetan, mengurangi konsumsi bahan bakar sampai 15% dan termasuk mengurangi tingkat kecelakaan di jalur raya sampai 40% gara-gara pengurangan kesalahan manusia.
Menhub menambahkan, perumpamaan penerapan teknologi yang dijalankan di sektor transportasi yaitu : pengembangan Green Port, dimana Terminal Teluk Lamong, Surabaya menjadi Green Port pertama di Indonesia dan dapat menyusul Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kemudian infrastruktur terpadu dan terintegrasi layaknya Transit Oriented Development (TOD) di Poris Plawad, Tangerang, dan aksesibilitas pariwisata di 5 Bali baru. Selain itu, pengembangan fasilitas transportasi berbasis listrik termasuk menjadi inovasi yang dikembangkan, layaknya KRL (Kereta Listrik) dan Mobil Listrik.
“Kementerian Perhubungan sudah mengawali bersama memanfaatkan kendaraan dinas listrik untuk operasional. Kita termasuk wajib berkhayal bagaimana teknologi transportasi mendorong aksesibilitas di berbagai tempat terluar bila di Papua,” paham Menhub. Menhub mengajak para akademisi dan mahasiswa untuk menyita kesempatan untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan, di sedang tantangan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
“Kita ambil ide lewat inovasi yang extraordinary bersama berbagai transformasi digital dan teknologi untuk menyelesaikan berbagai problem transportasi. Kita idamkan menjalankan jaman depan dapat lebih ramah lingkungan, lebih cerdas, dan lebih fleksibel,” pungkas Menhub.